Si jagal sanggup beromzet belasan juta per hari
Si jagal sanggup beromzet belasan juta per hri — Kampung Bustaman di Jalan Mantraman, Semarang, Jawa Tengah benar-benar dikenal sebagi kampung para jagal kambing & juru masak olahan daging kambing. Tetapi, janganlah berpikir jika masih banyak peternakan kambing di sana.
Tidak ada satu juga masyarakat kampung ini yg beternak kambing modern. Para jagal kambing mendapat pasokan kambing dari sekian banyak pasar di Semarang. Uniknya, para jagal membeli dari pasar yg disesuaikan bersama penanggalan Jawa. Misalnya, tiap-tiap tanggal atau hri Pon mereka membeli dari Pasar Sukorjo, Semarang.
9uhyja5y
Muhammad Rizki Aulia, satu orang jagal di kampung ini, menyampaikan, pembelian kambing berdasarkan penanggalan Jawa telah jadi adat turun temurun. “Saat ini tetap dipertahankan,” tuturnya.
Cowok yg akrab disapa Rizki ini mengaku membeli kambing dgn harga yg bervariasi, sejak mulai dari Rupiah 300.000 sampai Rupiah 1 juta per ekor. Nantinya, seluruhnya hasil potongannya bakal dipindah oleh para tengkulak daging yg berjualan di Pasar Johar & para pemilik warung sate di Semarang.
Dirinya jual harga daging kambingnya kira kira Rupiah 67.500 per kilogram (kg). Dalam sehari, Rizki mampu memotong sampai 30 ekor kambing bersama omzet lebih dari Rupiah 15 juta per hri. Walaupun omzetnya terbilang akbar, keuntungan bersih yg didapatkannya cuma kurang lebih Rupiah 10.000 per kg.
Katanya, permintaan daging kambing tetap naik waktu jelang hri Raya Idul Adha & masa nikah atau khitan. Di dikala itu, tak cuma daging kambing yg diburu, tapi pun masakan olahan kambing, seperti gulai & sate.
Terkecuali jual daging, Rizki pun menerima pesanan masakan daging kambing.Tidak Serupa Rizki, Muhammad Yusuf yg pula satu orang jagal kambing cuma membeli kambing dari Pasar Sukorjo.
Harga beli satu ekor kambingnya kurang lebih Rupiah 800.000 hingga Rupiah 1,2 juta. Cowok yg kerab disapa Ucup ini mengaku, sanggup mengantongi omzet kira kira Rupiah 13 juta dalam sehari. Ada serta keuntungan bersihnya kurang lebih 5%–20% dari omzet.
Bedanya dgn Rizki, dirinya tak jual daging kambing mentah ke tengkulak di pasar. Kambing hasil potongannya dimasak sendiri buat memenuhi pesanan. Ucup membanderol harga masakan kambingnya seputar Rupiah 2 juta per ekor. Rata Rata konsumennya berasal dari kurang lebih Semarang. “Ada pun sekian banyak dari luar kota,” ujarnya.
Kendati telah memilik pelanggan konsisten, bukan berarti Ucup tak memiliki gangguan. Salah satu kendalanya merupakan harga kambing yg konsisten naik di pasar. Pada Awal Mulanya, Ucup pernah merugi diwaktu harga kambing naik tinggi & modalnya habis. “Saat itu, tak cuma aku yg rugi tidak sedikit, namun serta pembisnis yang lain di sini. Sebab Itu saat ini sebanyak menurun,” kenangnya.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi se gede Rupiah 2.000 per liter serta memberatkan mereka. Rizki bilang, harga menjual kambing di pasar serentak naik kira kira Rupiah 15.000 per ekor. tidak cuma itu harga sewa kendaraan pun ikut naik. Di Sayangkan, mereka tak mampu serentak menaikkan harga menjual sebab takut pelanggannya bertolak.
http://www.jefrihilda.my.id/2015/11/peluang-usaha-ternak-kambing-modal-kecil.html
Monday, January 4, 2016
0 Response to "Si jagal sanggup beromzet belasan juta per hari"
Post a Comment